Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Seperti yang telah dikemukakan,definisi
NJCLD menyebutkan bahwa kesulitan belajar di duga disebabkan oleh disfungsi
neurologis. Meskipun demikian, seperti dikemukakan oleh Hallahan,Kauffman, dan
Lloyd(1985: p.16), sesungguhnya yang diketahui tentang penyebab kesulitan
belajar masih sangat sedikit. Banyak pandangan-pandangan mengenai faktor-faktor
penyebab tersebut, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
A. Menurut
Dalyono (1997:239) menjelaskan faktor-faktor yang menimbulkan kesulitan dalam
belajar, yaitu faktor internal atau faktor dari dalam diri siswa sendiri dan faktor
ekstern yaitu faktor yang timbul dari luar siswa.
1. Faktor
Internal
a. Sebab
yang bersifat fisik: karena sakit, karena kurang sehat atau sebab cacat tubuh.
b. Sebab
yang bersifat karena rohani : intelegensi, bakat, minat,motivasi, faktor kesehatan
mental, tipe-tipe khusus seorang pelajar.
2. Faktor
Ekstern
a. Faktor
Keluarga, yaitu tentang bagaimana cara mendidik anak, hubungan orang tua dengan
anak.
b. Faktor
suasana : suasana sangat gaduh atau ramai. Faktor ekonomi keluarga : keadaan yang
kurang mampu.
c. Faktor
Sekolah, misalnya faktor guru, guru tidak berkualitas, hubungan guru dengan
murid kurang harmonis, metode mengajar yang kurang disenangi oleh siswa. Faktor
alat : alat pelajaran yang kurang lengkap. Faktor tempat atau gedung.
d. Faktor
kurilulum : kurikulum yang kurang baik, misalnya bahan-bahan terlalu tinggi, pembagian
yang kurang seimbang. Waktu sekolahdan disiplin kurang.
e. Faktor
Mass Media dan Lingkungan Sosial, meliputi bioskop,TV, surat kabar, majalah,
buku-buku komik. Lingkungan sosial meliputi teman bergaul, lingkungan tetangga,
aktivitas dalam masyarakat.
B. Menurut
Drs. Oemar Hamalik, (2005:117) faktor-faktor yang bisa menimbulkan kesulitan
belajar dapat digolongkan menjadi 4(empat) yaitu:
1.
Faktor-faktor dari diri sendiri, yaitu
faktor yang timbul dari dirisiswa itu sendiri, disebut juga faktor intern.
Faktor intern antara lain tidak mempunyai tujuan belajar yang jelas, kurangnya
minat,kesehatan yang sering terganggu, kecakapan mengikuti pelajaran,kebiasaan
belajar dan kurangnya penguasaan bahasa.
2.
Faktor-faktor dari lingkungan sekolah,
yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam sekolah, misal cara memberikan pelajaran,kurangnya
bahan-bahan bacaan, kurangnya alat-alat, bahan pelajaran tidak sesuai dengan
kemampuan dan penyelenggaraan pelajaran yang terlalu padat.
3.
Faktor-faktor dari lingkungan keluarga,
yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam keluarga siswa, antara lain
kemampuan ekonomi keluarga, adanya masalah keluarga, rindu kampung (bagi siswa
dariluar daerah), bertamu dan menerima tamu dan kurangnya pengawasan dari
keluarga.
4.
Faktor-faktor dari lingkungan
masyarakat, meliputi gangguan dari jenis kelamin lain, bekerja sambil belajar,
aktif berorganisasi, tidak dapat mengatur waktu rekreasi dan waktu senggang dan
tidak mempunyai teman belajar bersama.
C. Menurut
S.B. Djamarah (2002:201) faktor penyebab kesulitan belajar siswa digolongkan
menjadi empat yaitu :
1. Faktor
anak didik, antara lain berhubungan dengan kesehatan siswa seperti keadaan
fisik yang kurang menunjang dan kesehatan yang kurang baik. Selain itu faktor
lain yang termasuk di dalamnya ialah emosional yang kurang stabil, tidak ada 19motivasi
dalam belajar, minat siswa terhadap mata pelajaran tertentu, sikap dan bakat
siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan lain sebagainya.
2. Faktor
sekolah, antara lain alat atau media yang kurang memadai, fasilitas sekolah
tidak mendukung, suasana sekolah yang kurang menyenangkan metode mengajar guru.
Seringkali penugasan dari guru menuntut standar pelajaran di atas kemampuan
anak. Akibatnya hanya sebagian kecil anak didik bisa berhasil dengan baik dalam
belajar.
3. Faktor
keluarga, fasilitas belajar seperti kurangnya alat-alat belajar di rumah,
ekonomi keluarga lemah, perhatian orang tua yang tidak mendukung, hubungan
orang tua dengan anak, kondisi dan suasana lingkungan keluarga dan sebagainya.
4. Faktor
masyarakat sekitar, seperti kondisi lingkungan, pergaulan yang kurang
bersahabat, aktivitas di dalam masyarakat, media massa dan elektronik dan
lain-lain.
D. Menurut
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 78-93), menjelaskan faktor-faktor
penyebab kesulitan belajar dalam dua golongan atau dua kelompok
a. Faktor
intern (faktor dalam diri siswa itu sendiri)
Faktor-faktor
intern yang menjadi penyebab kesulitan belajar pada siswa yaitu faktor
fisiologis dan psikologis pada siswa.
1)
Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis yang dapat menyebabkan munculnya
kesulitan belajar pada siswa seperti kondisi siswa yang sedang sakit, kurang
sehat, adanya kelemahan atau cacat tubuh, dan sebagainya.
2) Faktor
Psikologis
Faktor psikologis yang dapat menyebabkan munculnya
kesulitan belajar pada siswa meliputi tingkat intelegensia pada umumnya yang
rendah, bakat terhadap mata pelajaran yang rendah, minat belajar yang kurang,
motivasi yang rendah, dan kondisi kesehatan mental yang kurang baik.
a) Intelegensi
Intelegensi
pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi
rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat (Reber,
1998). Jadi intelegensi sebeneranya bukan persoalan kualitas otak saja,
melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi memang harus
diakui bahwa peran otak dalam hubungannya degan intelegensi manusia lebih
menonjol daripada peran organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan
pengontrol hampir seluruh aktivitas manusia.Seorang guru sudah sepantasnya
menyadari tingkat intelegensi siswa baik yang positif maupun negatif, yang
dapat menimbulkan kesulitan belajar pada siswa yang bersangkutan. 21Karena itu guru/pembimbing
harus tingkat kecerdasan IQ anak agar dapat membimbing siswa-siswanya sehingga
tidak mengalami kesulitan dalam belajar
b) Bakat
Secara
umum, bakat merupakan kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Chaplin, 1972; Reber, 1988).
Bakat adalah potensi/kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Dengan demikian,
setiap individu pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai
prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.
Bakat
adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Slemeto (2003:57)
mengatakan bakat kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi
menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Dari uraian diatas
jelaslah bahwa bakat itu mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari
sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karema anak itu senang
belajar dan pastilah selanjutnya anak lebih giat lagi dalam belajaranya itu.
Apabila
seseorang harus mempelajari bahan yang lain dari bakatnya akan cepat bosan,
mudah putus asa, dan memiliki rasa tidak senang terhadap belajarnya sehingga ia
mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan belajar.
c) Sikap
Sikap
adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk
bertindak sesuai sikap objek (Heri Purwanto, 1998 : 62). Menurut Sarwono
(2002), sikap adalah kesiapan pada seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap
hal-hal tertentu. Sikap yang pasif, rendah diri, dan kurang percaya diri
merupakan, faktor yang menghambat siswa dalam menampilkan prestasi belajar.
Sikap siswa yang positif terhadap mata pelajaran di sekolah merupakan langkah
awal yang baik dalam proses belajar mengajar di sekolah sehingga siswa tidak
mengalami kesulitan dalam belajar.
d) Motivasi
Motivasi
merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dan kegiatan belajar (Sardiman,
2006:75). Motivasi merupakan faktor batin yang berfungsi menimbulkan, mendasari
dan mengarahkan perbuatan belajar. Seseorang yang besar motivasinya akan giat
berusaha untuk meningkatkan prestasi belajar (Hamalik, 1990:118)Motivasi
belajar dapat dilihat pada minat dan perhatian siswa pada pelajaran, semangat
dan keyakinan dalam menyelesaikan tugas-tugas belajar, tanggung jawab siswa
dalam mengerjakan tugas-tugas belajar, reaksi yang ditunjukkan 23terhadap
stimulus yang diberikan guru, dan rasa senang dan puas dalam mengerjakan
tugas-tugas belajar (Sudjana, 1989:61)Motivasi sangadiperlukan sebab seseorang
yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan akan
mungkin melakukan aktivitas belajar. Setiap perubahan selalu didorong oleh
motivasi , misalnya belajar yang dipengaruhi oleh motivasi dari individu untuk
belajar. Motivasi diperlukan agar individu tersebut dapat mencapai tujuan
belajar yaitu sukses dalam belajar.
Berdasarkan
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi berfungsi sebagai kekuatan
pendorong, penentu arah dan penyeleksian suatu tindakan yang akan dilakukan
guna mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi yang dimiliki akan lebih
mengarahkan tindakan seseorang cenderung intensif sehingga dapat mencapai suatu
tujuan yang diinginkan.
Motivasi
dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar
motivasinya semakin besar kesuksesan belajarnya. Sebaliknya mereka yang
motivasinya lemah, mudah putus asa, perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran,
sering meninggalkan pelajaran, akibatnya banyak mengalami kesulitan belajar.
e) Minat
Menurut
S.B. Djamaramah (2002: 132) Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau 24aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Seseorang
yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas tersebutsecara
konsisiten dengan senang. Sedangkan pengertian minat menurut Winkel (2007: 212)
minat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap untuk merasa tertarik
pada bidang tertentu. Pendapat Abu Ahmadi (2007:151) mengemukakan bahwa minat
adalah sikap jiwa seseorang yang setuju pada sesuatu dengan unsur perasaan yang
kuat.
Berarti
jika siswa merasa senang pada Pengolahan Makanan Kontinental sehingga
perhatiannya tertuju pada bidang boga dimulai dengan adanya minat terhadap mata
pelajaran ini. Minat siswa terhadap bidang pelajaran apapun tidak dapat dipisahkan
dari bakat nyata bidang tersebut. Kalau pelajaran itu dipelajari dan dikaji
secara terus menerus, niscaya bisa menghasilkan kecakapan yang lebih besar
disertai dengan bertambahnya minat, bukan hanya terhadap bidang itu sendiri tetapi
juga terhadap bidang-bidang lain yang berhubungan. Pada kenyataannya, tidak
semua siswa memulai bidang studi baru karena faktor minatnya sendiri. Ada yang mengembangkan
minatnya terhadap bidang pelajaran tersebut karena pengaruh dari temannya,
gurunya, dan orang tuanya. Walaupun demikian lama-kelamaan jika siswa yang
serupa itu mampu mengembangkan minatnya yang kuat terhadap mata pelajaran dan
mampu pula mengarahkan segala daya dan 25upayanya untuk menguasaiya, niscaya ia
bisa memperoleh prestasi yang berhasil, sekalipun ia tergolong siswa yang berkemampuan
rata-rata.
Minat
seorang siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran tertentu akan sangat
berpengaruh terhadap daya tangkap siswa dalam memahami materi. Apabila dari
diri siswa tidak timbul minat untuk belajar maka pelajaran pun tak pernah terjadi
proses dalam otak, akibatnya timbul kesulitan.
f) Kesehatan
Badan
yang kurang sehat akan menyebabkan lekas lelah, mengantuk, daya konsentrasi
hilang dan kurag semangat. Keadaan tersebut mengakibatkan penerimaan dan respon
terhadap pelajaran berkurang sehingga otak tak mampu bekerja secara maksimal
dalam memproses , mengelola, mengintepretasi dan mengorganisir bahan pelajaran.
(Ahmadi dan Widodo, 1991:76)Dalam belajar tidak hanya menyangkut segi
intelektual, tetapi menyangkut segi kesehatan mental dan emosional.
Individu
dalam hidupnya selalu mempunyai kebutuhankebutuhan dan dorongan-dorongan.
Apabila kebutuhan itu tidak terpenuhi, keadaan seperti ini akan menimbulkan
kesulitan belajar.
b.Faktor
ekstern (faktor dari luar siswa itu sendiri)
Faktor
ekstern yang menjadi faktor penyebab kesulitan belajar siswa terdiri dari
faktor-faktor yang bersifat sosial dan non sosial. Penjelasannya sebagai
berikut:
1) Faktor-
faktor Nonsosial
Faktor nonsosial yang
dapat menyebabkan kesulitan belajar siswa dapat berupa peralatan belajar atau
media belajar yang kurang baik atau bahkan kurang lengkap, kondisi ruang
belajar atau gedung yang kurang layak, kurikulum yang sangat sulit dijabarkan
oleh guru dan dikuasai oleh siswa, waktu pelaksanaan proses pembelajaran yang
kurang disiplin, dan sebagainya.
2) Faktor-faktor
sosial
Faktor-faktor sosial
yang juga dapat menyebabkan munculnya permasalahan belajar pada siswa seperti
faktor keluarga, sekolah, teman bermain, dan lingkungan masyarakat yang lebih luas.
a) Faktor
Keluarga
Keluarga
merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama. Faktor keluarga dapat
berpengaruh terhadap proses belajar siswa seperti:
1. Faktor
orang tua meliputi cara mendidik anak, perhatian dan arahan orang tua, keluarga
yang mendukung,hubungan orang tua dengan anak dan bimbingan dari orang tua.
Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anak-anaknya, tidak
memperhatikan kemajuan anak-anaknya.
2. Suasana
rumah. Suasana rumah atau keluarga yang sangat ramai/gaduh, selalu banyak
masalah diantara anggota keluarga menyebabkan anak tidak tahan di rumah, sehingga
tidak mustahil kalau prestasi belajar anak menurun. Untuk itu hendaknya suasana
rumah dibuat menyenangkan, tentram, damai, harmonis, agar anak betah tinggal di
rumah. Keadaan ini akan menguntungkan bagi kemajuan belajar anak
3. Keadaan
Ekonomi Keluarga. Keadaan ekonomi yang kurang akan menimbulkan kurangnya
alat-alat belajar, kurangnya biaya yang disediakan olah orang tua, dan tidak mempunyai
tempat belajar yang baik. Keadaan seperti itu akan menghambat kemajuan belajar
anak.
b) Faktor
Sekolah
Faktor
sekolah merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar
siswa. Yang tergolong dalamkategori ini diantaranya yaitu:
a. Guru.
(1) Guru dapat menjadi penyebab kesulitan
belajar. Guru yang tidak kualified atau kurang mampu dalam menentukan mengampu
mata pelajaran dan pemilihan metode penmbelajaran yang akan. Hal ini bisa saja
terjadi, 28karena mata pelajaran yang dipegangnya kurang sesuai, sehingga
kurang menguasai, lebih-lebih kurang persiapan, sehingga cara menerangkan
kurang jelas, sukar dimengerti oleh murid-muridnya. (2) Hubungan guru dengan
murid juga berpengaruh terhadap kesulitan belajar siswa, apabila hubungan guru
dengan murid kurang baik. Hal ini bermula pada sifat dan sikap guru yang kurang
disenangi oleh murid-muridnya, penyebab siswa malas memperhatikan dan mengalami
kesulitan dalam belajar. (3) guru menuntut atau menetapkan standar keberhasilan
belajar yang terlalu tinggi di atas kemampuan siswa secara umum.
b. Kondisi
gedung sekolah.
Keadaan
sekolah ini mencakup mengenai letak gedung sekolah, sarana dan prasara yang tersedia
di sekolah. Fasilitas sekolah yang memadahi akan membuat siswa lebih
bersemangat dalam belajar, sebaliknya jika sarana dan prasarana sekolah tidak
tersedia dengan baik, maka akan menghambat siswa dalam belajar.
c. Kurikulum.
Faktor
sekolah yang tidak kalah pentingnya yaitu faktor kurikulum. Kurikulum yang
kurang baik, misalnya: Bahan-bahannya terlalu tinggi, pembagian bahan tidak seimbang,
dan adanya pendataan materi. Hal ini akan membawa kesulitan belajar bagi
murid-murid.29
c) Faktor
Lingkungan Masyarakat
Faktor
lingkungan Masyarakat, faktor ini meliputi: (1) teman bergaul. Anak yang
bergaul dengan teman yang tidak sekolah, ia akan malas belajar. Sebab cara
hidup anak yang bersekolah berlainan dengan anak yang tidak sekolah, (2)
lingkungan tetangga dan juga (3) aktivitas dalam masyarakat. Terlalu banyak
berorganisasi juga akan menyebabkan belajar anak akan terbengkalai dan
menyebabkan siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar.
Berdasarkan
beberapa pendapat yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan
bahwa faktor penyebab kesulitan belajar, yaitu :
1. Faktor
internal yang berasal dari dalam diri siswa, yang meliputi kesehatan, keadaan
jasmani dan rohani, intelegensi, perhatian, bakat, sikap, minat dan motivasi
2. Faktor
eksternal yang berasal dari luar diri siswa, yang meliputi:
a. Lingkungan
keluarga. Yang meliputi suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga dan perhatian
orang tua, pola hubungan orang tua dengan anak, cara orang tua mendidik.
b. Lingkungan
Sekolah. Yang meliputi metode guru mengajar, guru yang tidak kualified, media
pembelajaran, hubungan guru dengan siswa, disiplin sekolah serta sarana dan prasarana.30
c. Lingkungan
masyarakat. Yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa,
lingungan tetangga dan teman bergaul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar